Shaun melihat sekeliling. Dia tinggal di sini selama tiga tahun, tetapi dalam perjalanannya ke sini tadi, Hadley mengatakan kepadanya bahwa ini adalah tempat dia tinggal bersama Catherine sebelumnya. Itu juga tempat Catherine menemaninya ketika penyakitnya kambuh. "Ini rumahku." Sarah tidak bisa menebak sorot mata Shaun. “Pasti sangat menyenangkan tinggal di tempat milik orang lain.” Shaun maju ke depan, selangkah demi selangkah. Di bawah matanya ada kantong segelap tinta hitam. “Kamu mengusulkan untuk tinggal di sini karena ini adalah tempat di mana Catherine dan aku tinggal sebelumnya. Apakah kamu merasa sangat berhasil dengan merampok rumah orang lain?” Kepala Sarah ingin meledak. Ketakutan terburuknya menjadi kenyataan. Shaun benar-benar mengetahuinya. Bagaimana Shaun bisa tahu? "Shaun, aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan." Sarah mencoba menenangkan dirinya sendiri. “Kita sudah putus. Apakah kamu mengatakan hal ini untuk mempermalukan aku?” “Kamu cukup pandai berak

Sarah sangat jahat. Sarah sangat jahat, sehingga Shaun ingin menembak dirinya sendiri. Apakah dia dulu buta? Bagaimana mungkin dia tidak melihat betapa jahatnya Sarah? "Rodney, cepat atau lambat kamu akan dihancurkan oleh wanita ini," ucap Shaun dengan gigi terkatup. “Shaun, bagaimana kamu menjadi seperti ini? Tidak apa-apa kalau kamu tidak menginginkannya, tapi kamu juga tidak membiarkan aku bersamanya.” Rodney mengerutkan kening. "Kejadian yang menimpa Sarah kali ini menjadi peringatan bagimu, dan jika ini terjadi lagi, aku akan memanggil polisi. Tidak peduli walau kita dulu bersaudara, aku akan membiarkan semuanya diselesaikan sesuai dengan hukum." "Baik." Shaun mengangguk, hampir mati karena marah. “Aku tidak akan berbicara omong kosong denganmu. Sarah Neeson, aku hanya ingin memberitahumu bahwa dalam dua hari, kembalikan semua uang yang pernah aku berikan padamu, termasuk semua uang yang aku habiskan untukmu dalam tiga hari ini. Kalau kamu tidak bersedia, aku akan mengirim

Chester terkejut dengan kesadaran ini. Memang, ketika mereka bertiga berkumpul, Shaun masih ingat teman-teman lamanya. Dia hanya bingung tentang Catherine. "Jika apa yang kamu katakan itu benar, maka Sarah ... sangat mengerikan." Chester bergidik. Dia telah melihat banyak wanita berpikiran sempit, tetapi tidak pernah melihat seseorang yang pandai menipu seperti Sarah. “Tidak, dia bukan mengerikan. Dia kejam.” Shaun mencibir. “Profesor Lincoln bilang bahwa tidak ada yang berani mencoba hipnotis ini, karena tingkat kegagalan dan juga karena hampir tidak manusiawi, tapi Sarah menggunakannya padaku. Sarah bilang bahwa dia mencintaiku, tapi dia tetap melakukannya meskipun sadar bahwa aku akan menjadi orang idiot jika gagal.” “Lalu, menurutmu … Sarah akan menggunakannya pada Rodney juga?” tanya Chester ragu-ragu. “Apakah Sarah perlu menggunakannya pada Rodney? Bukankah jelas bahwa Rodney fokus pada Sarah dengan sepenuh hati?” Shaun berkata dengan suara yang dalam, "Dulu, aku berpik

Sorot mata Chester merosot. Setelah berlutut di depan makam mereka untuk waktu yang lama, Chester akhirnya bangkit dan pergi mencari penjaga makam di kaki gunung. Orang itu terkejut mendengar bahwa guci-guci itu telah digali. "Itu gila. Siapa yang mencuri abu orang lain?” Mata Chester berkedip karena terkejut. Ya, tidak ada orang yang cukup bodoh untuk mencuri abu. Kecuali jika orang itu adalah kerabat atau anggota keluarga yang tidak ingin almarhum dimakamkan di sini. Atau mungkin orang tersebut sudah tahu bahwa guci yang terkubur di samping Boris bukanlah abunya Jennifer. Mustahil itu Thomas atau Sarah, karena merekalah yang menaruhnya di sana sejak awal. Satu-satunya kemungkinan lain adalah … Charity! Charity belum mati. Dia telah kembali. Chester mengeluarkan sebatang rokok dari saku celananya dan menyalakannya. Asap melingkari alisnya yang halus. “Aku tanya padamu. Apakah ada seorang wanita muda dan cantik berkunjung dalam beberapa tahun terakhir?” “Dalam waktu

[Mungkin, karena Catherine tidak menuntutnya. Bagaimana pun, anunya Tuan Muda Sulung tidak bisa berdiri. Kehidupan asmaranya sangat rumit.] "..." Sekali lagi, Catherine terseret ke dalam cinta segitiga yang kacau ini. Dia tidak tahu apa yang dipikirkan Shaun. Apakah ini yang dimaksud dengan membuat keputusan yang tergesa-gesa dan ceroboh? Tak hanya netizen yang bergosip, sahabatnya Freya yang juga gemar bergosip pun segera meneleponnya. “Say, aku akan mentraktirmu makan malam hari ini. Kita sudah lama tidak bertemu. Aku kangen." Catherine melingkarkan matanya ke langit. “Kita baru bertemu dua hari yang lalu. Aku sama sekali tidak kangen padamu.” “Ayolah, jangan seperti itu. Aku akan mentraktirmu masakan Jepang paling mahal di Canberra.” Freya terkekeh. Pada akhirnya, Catherine menyetujui pertemuan itu. Freya dengan sopan menuangkan teh untuk Catherine. "Anunya Shaun benar-benar tidak bisa berdiri?" “Pfft.” Freya terlalu frontal dan Catherine hampir tersedak karenanya.