Chapter: Chapter 18: Execution at DawnThe air was thick with the scent of ash and tension. The Withered Stone Valley, long a graveyard for forgotten wars, now stood on the brink of another massacre. Two armies faced each other across the cracked earth—one cloaked in white and gold, the other in tattered black and red. The sky above hung heavy with pre-dawn gray, the first sliver of sun yet to break over the distant ridgeline.On one side, the Eastern Divine Lotus Alliance, their banners unfurled with pristine arrogance, armor glinting with false holiness. Their new commander, Marshal Kaien of the Sacred Flame, stood atop a dune, voice raised in righteous fury.“They slaughtered innocents! A village of children burned in demon fire! For every soul they’ve taken, we shall return judgment tenfold!”His soldiers roared back, blades drawn, formation tight.Opposite them, the Demon-Reformed Coalition, their cultivators hardened by exile, many bearing scars and sigils of bloodline curses. Their leader, Warlock Jin-Ta, raised his
Last Updated: 2025-06-27
Chapter: Chapter 17: The Sins of the RighteousThe banners of the Eastern Divine Lotus Alliance fluttered like holy threads in the wind—white silk embroidered with golden lotuses, blessed with incense and reinforced with spiritual glyphs. The outpost sat atop the emerald cliffs of Yunhe Cradle, a fortress of justice overlooking the scarred plains below. To the common eye, it was a sanctuary of light amidst the growing dark.To Lucien Graves, cloaked in the illusion-weaved robes of a fallen alliance cultivator, it was a gilded mask over a rotting corpse.He stepped through the gates of Lotus Watchtower unnoticed, his aura muted, his presence disguised by the Heavenly Executioner System. His karmic sight flared as he passed the high-ranking guards at the gate—what should’ve been a parade of gold and white glowed instead with shifting hues of crimson and gray.Commander Xue Liansheng appeared on a distant platform, giving a stirring speech about duty and the purification of demonic influence. The men and women below him clapped in ne
Last Updated: 2025-06-27
Chapter: Chapter 16: Gathering StormsThe winds over the borderlands had changed. Once gentle and silent, they now whispered of blood and judgment, of legends born beneath burning skies and names carried by karmic thunder. And among them, none stirred more fear or reverence than Lucien Graves.From the distant ruin of the Dawnsworn Sect to the smoldering ashes of the Burning Orchid, word of the Wandering Executioner’s passage had spread like spiritual wildfire. Mid-tier sects—once complicit in hidden karmic theft—scrambled to purge their leadership. Some issued false proclamations of renewal, others burned scrolls and severed pacts in fear of divine reprisal. But it was too late. Justice had already moved, and its echo was reshaping the realm.In the mountains between the Eastern Lotus Alliance and the Jade Sky Confederacy, tension coiled tighter than a drawn bowstring. Flags rose. Camps formed. Armies amassed, cloaked in righteousness and heresy alike.Lucien stood beneath the rustling leaves of a windworn pine, overlook
Last Updated: 2025-06-23
Chapter: Chapter 15: Mark of the TribunalDawn had not yet broken, but the forest surrounding the ruined Burning Orchid Sect lay bathed in a haunting haze of residual karma. The air shimmered faintly, twisted by unseen threads of divine backlash that crackled through the soil and leaves. Where once the sect had stood proudly, now only fractured spires and collapsing towers remained, their foundations crumbling beneath the judgment of a righteous storm.Lucien stood alone at the edge of a cliff overlooking the scorched grounds. Below, where karma storms howled like grieving ghosts, the last embers of corruption were still being devoured. It should have brought him peace, but there was none. Victory had come with silence, not celebration.Behind him, deep within the forest, thirteen children slept in a sacred warding circle, tucked away in a mossy grove of spiritroot trees. Each child had once been bound by soul-branding and karmic suppression arrays. Now, they breathed freely. Safe. For now.Lucien turned to leave—when fire er
Last Updated: 2025-06-23
Chapter: Chapter 14: Burning Orchid SectThe forest at the base of the Burning Orchid Sect bloomed with silent lies.Petals shimmered in the breeze, each one etched with spiritual glyphs that pulsed like soft heartbeat sigils. Disciples in white and crimson robes moved through the flower-laced courtyards, their faces placid, their footsteps light. Children laughed beneath the shade of ancient spirit trees, and monks chanted beside clear pools of water.It was paradise. On the surface.Lucien moved through the outer training grounds in a humble traveler's garb, his divine presence veiled, his karmic thread compressed to near invisibility. The System’s interface blinked softly in his peripheral vision.System Observation:Sealed Karma Signatures Detected.Technique: Celestial Suppression Array — Modified Form.Host Condition: Passive Extraction Status.His eyes narrowed. The children he passed had faint smiles, but their karmic threads were unnatural—not broken, but bound, compressed deep within their spiritual cores.Not stol
Last Updated: 2025-06-23
Chapter: Chapter 13: Oracle SightThe cave above the ridge was little more than a hollow in the cliff, carved by wind and time and the bones of long-dead beasts. The scent of ash still lingered from the fight with the Karma Hunter. Outside, the wind clawed at the mouth of the cave, howling as if to remind Lucien that survival, for him, would never again be quiet.He sat cross-legged near a circle of cold embers, his cloak discarded, his shirt bloodied and torn where the guandao had struck. The wound ached with a deeper kind of pain—not just physical, but spiritual. The cursed relic had left a trace.Lucien exhaled slowly."Begin purification," he whispered.System Response:Minor Purification Trial: Completed.Karmic Thread Stabilized.Warmth washed through his veins, divine in origin, but fading quickly. He could not rely on purification forever. The fights ahead would only get worse.The System flickered in his vision, but something was different.Gold light. Not harsh like judgment, but ancient and solemn, like a d
Last Updated: 2025-06-19
Chapter: 0116Sepanjang jalan hanya diisi oleh keheningan. Juga langkah kaki mereka yang berjalan berurutan. Dua orang – lelaki dan wanita – berpakaian lebih kompleks dari yang lain memimpin, diikuti oleh tentara Germany yang menyasar, dan terakhir para tentara lainnya.Dua Germany masih tak habis pikir dengan ketenangan di tempat ini. Jauh dari kebisingan, jauh dari kerusuhan, jauh dari kata ‘Perang’. Pikiran mereka bertanya-tanya, bagaimana bisa ada tempat damai seperti ini di tengah-tengah peperangan? Mereka terhanyut dalam keasyikan batin sampai lupa untuk mengenalkan diri pada orang-orang baru ini.“Eum... Namaku Ronald, Nona?” Ronald menjadi yang pertama mengenalkan diri. Dia mengelap tangannya sendiri sebelum mengulurkannya ke arah wanita berkarisma di depannya.Si wanita menoleh, menatap uluran tangan, lalu tersenyum. “Fan, dan kau tak perlu memanggilku Nona.”“Ah... yah, Fan.” Ronald mengulangi nama itu untuk mengusir kecanggungan.“Kalau kau bermaksud mendekatinya, kau salah orang Bung! D
Last Updated: 2024-05-31
Chapter: 0115Terputusnya panggilan video membuat Kevin yang semula memasang tampang ceria kembali menjadi datar. Pandangannya menatap nanar ke ponsel yang telah menghitam sebelum beralih ke arah jendela. Menatap pemandangan dari luar, cukup banyak orang-orang berlalu lalang. Kebanyakan berpakaian seperti dirinya sedangkan yang lain berjas putih dan rapi. Lumayan membosankan tinggal disini, walaupun belum sampai seminggu. Rasanya Kevin ingin cepat-cepat keluar dari Rumah sakit sialan ini.Tempat yang katanya mampu membuatnya sembuh lebih cepat nyatanya hanya penjara yang mengekangnya hingga tak bisa bergerak leluasa. Di tambah dengan tangan kanan yang masih sangat sakit untuk di gerakan. Bagaimanapun juga dia tak bisa memaafkan pelaku di balik kejadian ini. Siapa lagi kalau bukan Tiara. Gadis itu sangat mencurigakan. Dan, sialnya mampu berpura-pura seolah tak terjadi apapun di depan Nia."Padahal mereka terlihat dekat," gumam Kevin. Banyak hal tak terduga yang tak bisa dia cari jawabannya. Tiara ta
Last Updated: 2024-05-31
Chapter: 0114Di salah satu hari menjelang musim dingin tiba, Desa Kanomiyama mendapatkan kunjungan dari Oda Toshihiro bersama dengan seorang koki Kastil bernama Hirokawa Fuji. Kedatangan mereka tak lain untuk membantu para masyarakat ditengah kesibukan mempersiapkan persediaan musim dingin. Karena siapapun di desa itu tahu jika musim dingin akan menjadi mimpi buruk karena mereka akan kesulitan berburu dan mengumpulkan kayu bakar. Terutama karena di tahun 1586, hutan menjadi tempat berbahaya yang dapat merenggut nyawa."Baiklah semuanya, hari ini kita akan mempraktikan cara memasak bebek yakitori dan manjuu babi hutan, cara ini sangat mudah dan kalian bisa memasaknya lain waktu."Fuji, sang koki istana mengangkat pisau daging lalu menghantamkannya ke arah bebek yang telah dibersihkan. Seluruh penduduk mengangguk-anggukan kepala mereka setiap kali mendengar penjelasan dari Fuji. Entah memang paham atau hanya mengikuti saja.Sebagai seorang koki kastil, keahlian Fuji tak diragukan lagi. Dalam waktu y
Last Updated: 2024-05-31
Chapter: 0113TAK! TAK! TAK!Ujung tajam pisau bergerak dengan cepat, memotong kentang di atas talenan kayu, membentuknya menjadi kecil memanjang. Suasana di dalam dapur terasa pekat akan keheningan. Tampak seorang gadis muda sedang menyibukkan diri dengan membuat hidangan lezat lainnya.“Apa semua sudah aman terkendali, Orion?” tanya seorang pria paruh baya dengan kumis putih di wajahnya. Dia adalah Butler yang bertugas mengawasi pekerjaan para Maid lain. Termasuk pada gadis yang tengah memotong-motong kentang tersebut.Orion – Maid muda – menatap tanpa ekspresi tertentu. “Makan siang akan siap sebentar lagi, Tuan Steve.”“Bagus lah kalau begitu.” Steve – si Butler – tersenyum. “Apakah ada yang perlu kau butuh kan lagi?”“Tidak ada, semua sudah aman terkendali.”“Tuan Arthur tak suka –”“Daun bawang, bukan?” Orion memotong ucapan Steve sebelum pria itu menyelesaikannya. “Dan tak ada daun bawang pada sebuah Poutine.”Steve membuka mulutnya, hendak menyangkal sebelum akhirnya dia menyadari satu hal.
Last Updated: 2024-05-31
Chapter: 0112“Dan.....?” desak Isafuyu.“Dan... tekun dalam berlatih.”“Dan....?”Nira mengernyitkan alis. Isafuyu terus meminta penjelasan meskipun dia telah menjawab seperti apa yang dia pikirkan. Tetapi, Nira tetap melakukan apa yang diminta Isafuyu meski dalam keadaan bingung.“Dan... pintar?”“Ah, ayolah! Apa kamu tak bisa berbicara dengan jujur?!”“Sssttt!!”Dan Isafuyu langsung mendapat hardikkan dari penjaga perpustakaan yang berada tak jauh dari mereka. Tak hanya itu saja, seluruh pasang mata pengunjung perpustakaan serentak menatap tajam ke arah mereka.“Jangan berisik Issa.” Nira mengingatkan.“Ugh...” Isafuyu menggigit bibirnya. “Kalau begitu, lebih baik kita pindah tempat saja!”Sebelum Nira melayangkan protes, Isafuyu sudah lebih dulu menarik tangannya, keluar dari perpustakaan. Wilayah sekolah masih tampak ramai oleh murid-murid yang sedang menghabiskan waktu istirahat dengan makan atau pun sekedar mengobrol. Tak banyak tempat yang masih sepi, sehingga Isafuyu memutar otaknya lebih
Last Updated: 2024-05-31
Chapter: 0111Seorang gadis berambut Electric blue tengah berjalan menuju sebuah bangunan megah di ujung jalan. Hari masih terlalu pagi – matahari bahkan belum cukup menapaki kaki langit – sehingga hanya terlihat rinai kekuningan bercampur biru. Udara dingin berembus meniup helaian rambut Electric blue, membuatnya sedikit berantakan sehingga gadis itu harus beberapa kali merapikannya. Waktu telah berjalan sekitar seminggu sejak pertama kali dirinya menjejakkan kaki ke sekolah ini.“Pagi Nira-san!” sapa seorang pria berambut panjang menepuk pundaknya.Nira Naeve – si gadis berambut Electric blue – berjingkat karena terkejut. Dia langsung menundukkan wajahnya begitu mendapati siapa gerangan yang memanggilnya tadi.“Pagi Izayoi-san.”“Kamu berangkat sangat pagi yah, benar-benar anak yang rajin!”“Ti... tidak serajin itu kok.”Nira merapikan rambut panjangnya yang menjuntai, tetapi lumayan susah karena dia terus menerus menunduk sehingga helaian rambutnya kembali jatuh.“Eh, sebentar.”Nira membeku saa
Last Updated: 2024-05-31
