Chapter 72: We're Getting Stuck on There

KISAH REKAMAN PERTAMA:

Penderitaan Dalam Sangkar

"Manusia mengatakan waktu adalah pedang. Apakah bisa kugenggam pedang itu untuk menikam hati busuk manusia-manusia?"

***

Bulan ini masuk musim hujan. Sebagian orang menyukai, sebagian orang membenci. Bulan di mana tak lama lagi akan ada berita-berita bertebaran tentang sejumlah titik wilayah digenangi air. Atau bulan di mana orang-orang meningkatkan intensitas merutuk.

Termasuk Aga.

"Aish, sial, basah semua sepatuku!"

Ya. Ini sudah minggu ketiga selama bulan musim hujan berlangsung. Namun bukan berarti Aga ingat membawa sepatu cadangan—atau minimal memakai sandal ketimbang mengenakan sepatu.

Bodoh, ya? Sebut saja begitu. Toh, Aga sudah terbiasa dengan sebutan bodoh, pecundang, pemimpi yang payah, atau semacamnya.

Aga memutuskan berhenti di depan sebuah bangunan ramping bertingkat dua. Suasana sekeliling tampak ramai. Roda-roda kendaraan melewati genangan air sehingga cipratan air sedikit kurangnya mengenai Aga.

Beruntung j
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter